Perjuangan Anna Mariana Lahirkan Peringatan Hari Tenun dan Songket
Jakarta,
dikabari.com - Desainer Anna Mariana yang sudah lama punya garapan untuk
melahirkan adanya peringatan Hari Tenun Nasional. Untuk itu upaya pun terus di lakukannya.
Pelestari
kain tenun nusantara yang juga sebagai Pendiri, Dewan Pakar dan Pembina di
Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI) ini pun melakukan audiensi
dengan Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) di Gedung DPR RI di Jakarta,
Kamis (6/12/2018).
Anna
datang didampingi Tengku Ryo Rizqan (Ketua Umum KTTI) dan Musdalifah
(Dewan Pembina KTTI). Atas gagasan
tersebut Bamsoet mendukung usulan tersebut.
"Setelah
sukses memasyarakatkan batik, kita harus memberikan perhatian yang sama
terhadap keberadaan tenun. Penggabungan Hari Batik dan Tenun Nasional akan membuka mata
dunia tentang betapa kayanya budaya wastra khas Indonesia," tutur Bamsoet
dalam keterangan tertulisnya.
Pria
yang juga menjadi Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini meyakini dengan adanya
penetapan hari peringatan tenun bisa merangsang aktivitas bisnis di bidang
tenun lebih menggeliat lagi
"Kita
akan melihat tenun mendunia, seperti halnya Batik. Namun harus dimulai dari
dalam negeri sendiri. Saya akan saya coba komunikasikan dengan Presiden Joko
Widodo agar beliau juga ikut mendukung," ujar Bamsoet.
Sementara
itu Anna Mariana mengaku sudah lebih dari 10 tahun terakhir berjuang
'mendekati' pemerintah dan meyakinkan betapa pentingnya penetapan peringatan
hari Tenun dan Songket Nasional.
Namun ia mengusulkan tanggal peringatan yang berbeda dengan hari Batik.
Alasannnya menurut
Anna sederhana, ketika peringatan Hari Batik, seluruh Indonesia mengenakan
batik, dan di tanggal lain akan mengenakan tenun.
Soal penetapan tanggal
ini, baik Bambang Soesatyo maupun Anna Mariana masih akan membicarakan lagi
langsung dengan Presiden Jokowi. Meski keduanya memiliki agenda pertemuan yang
sama dengan jadwal yang berbeda .
Dikatakan Anna, jika
presiden setuju hari peringatan itu disatukan, ia mengaku akan mengikuti
kebijakan itu.
"Yang
penting pada prinsipnya, Alhamdulillah Pemerintah dan Presiden sudah
mengakomodir, mendengarkan serta sekaligus mengabulkan permohonan dari
perjuangan saya. Semoga ini akan membawa dampak lebih baik bagi para pengrajin tenun
dan songket!," ungkap Anna.
Anna
Mariana berpendapat Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang masih
secara aktif memelihara budaya pembuatan kain tenun dan songket.
Pemilik
butik House of Marysa tersebut mengutarakan, jika ide tentang hari Tenun juga
merupakan aspirasi dari para pengrajin tenun dan songket binaan dirinya yang
berjumlah hampir 10 juta dan tersebar di seluruh Indonesia. dc1
Post a Comment